twitter
rss

A.      Pengertian
Gastritis adalah inflamasi dari dinding lambung terutama pada mukosa gaster (Sujono,1999)
Gastritis adalah suatu peradangan pada lambung ditandai dengan anoreksia, rasa penuh di perut, rasa tidak enak dan nyeri epigastrium, mual dan muntah (Long,1996)
gastritis adalah proses inflamasi pada mukosa dan sub mukosa lambung (Hirlan,2007)
Pembagian Gastritis menurut Sujono (1996)
1.       Gastritis akut
Adalah suatu peradangan permukaan lambung yang akut dengan kerusakan-kerusakan erosif erosif maksudnya kerusakan yang terjadi tidak lebih dalam daripada mukosa muskularis. Sering disebut juga tukak beban/tukak stress sebagai reaksi pada permukaan mukosa lambung akibat iritasi (alkohol, aspirin,NSAID,lisol,reflux empedu, cairan pancreas).
Gambaran klinis
Biasanya tak bergejala namun nyeri epigastrium, mual, muntah, perdarahan terselubung maupun nyata ditemukan. Dengan endoskopi terlihat mukosa lambung hyperemia dan udema, lesi mukosa berupa erosi dan perdarahan.
Jenis gastritis akut :
a.    Gastritis Eksogen akut
      Dibagi menjadi : gastritis eksogen dan gastritis akut korosif bersifat korosif karena obat dan bahan kimia.
b.    Gastritis endogen akut
      Dibagi menjadi : gastritis infeksiosa akut (disebabkan karena toksin/bakteri dalam darah dan masuk ke jantung dan gastritis flegmans akut (proses inflamasi bersifat purulen di dinding lambung)
2.         Gastritis Kronik
Adalah suatu peradangan bagian permukaan mukosa lambung yang menahun yang disebabkan oleh ulkus benigna/maligna dari lambung atau oleh bakteri helicobacter pylori yang menyerang permukaan gaster.
Jenis gastritis kronis : gastritis superfasialis,gastritis atrofikans kronika,gastritis hipertrofikans kronika.
B.      Penyebab
1.       Makanan yang terlalu pedas, asam dan kopi serta ketidakteraturan pola makan
2.       Bakteri H.Pylori/ Endotoksin
3.       Merokok, alkohol
4.       Obat golongan NSAID
C.      Patofisiologi
Gastritis terjadi terutama pada mukosa gastroduodenal karena jaringan ini tidak dapat menahan kerja asam lambung pencernaan (asam HCL) dan pepsi, erosi yang terkait berkaitan dengan peningkatan konsentrasi dan kerja asam-pepsin atau berkenaan dengan penurunan pertahanan normal dari mukosa. Mukosa yang rusak tidak dapat mensekresi mukus cukup untuk bertindak sebagai barier terhadap HCL. Seseorang  mungkin mengalami gastritis karena 2 faktor yaitu hipersekresi asam pepsin dan kelemahan barrier mukosa lambung. Pada gastritis akut terdapat gangguan keseimbangan antara faktor agresif dan faktor defensive yang berperan dalam menimbulkan lesi pada mukosa lambung. Faktor agresif tersebut HCL, pepsin, asam empedu, infeksi, virus, bakteri dan bahan korosif (asam dan basa kuat). Sedangkan faktor defensive adalah mukosa lambung dan mikro sirkulasi.
Dalam keadaan normal faktor defensive dapat mengatasi faktor agresif sehingga tidak menimbulkan kelainan patologis pada lambung. Tukak lambung/tukak peptik merupakan keadaan dimana kontinuitas mukosa lambung terputus dan meluas sampai bawah epitel.
D.      Tanda dan Gejala
Keluhan biasanya berupa nyeri ulu hati, anoreksia, mual kadang disertai muntah dan nyeri tekan ringan di epigastrium.
E.       Penatalaksanaan
1.       Memberi penjelasan pada penderita untuk menghindari alkohol dan makanan pedas sampai gejala berkurang/hilang.
2.       Dilakukan terapi simtomatik dengan diberikan obat yang menetralkan/mengurangi asam lambung (antacid,antikolinergik).
3.       Bila terjadi peradangan disertai erosi mukosa lambung dapat diberikan obat antagonis golongan reseptor H2 (cimetidin,ranitidine,atau famotidin)
4.       Pembedahan darurat mungkin dilakukan untuk mengangkat gangrene/jaringan perforasi.
5.       Dapat dilakukan gastrojejunostomi (reseksi lambung) untuk mengatasi obstruksi pylori.
6.       Mengurangi stress
7.       Diberikan vitamin B12 bila terjadi anemia pernisiosa

Referensi :
Brunner dan Suddarth,1997, Buku ajar keperawatan medical bedah,ed VIII, EGC, Jakarta
Soeparman,1990,Ilmu Penyakit Dalam, ed.II, Balai Penerbit FKUI, Jakarta

0 komentar:

Posting Komentar