twitter
rss

6.    Alat Pelindung Tangan (Hand Protection)  
Alat pelindung tangan berfungsi untuk melindungi tangan dan jari-jari tangan dari pajanan api, panas, dingin, radiasi elektomagnetik, radiasi mengion, listrik, bahan kimia, benturan dan pukulan, tergores, terinfeksi. Alat pelindung tangan biasa disebut dengan sarung tangan. 
Menurut bentuknya, alat pelindung tangan dibedakan menjadi :
a.    Sarung tangan biasa atau gloves.
b.  Mitten, yaitu sarung tangan dengan ibu jari terpisah, sedangkan empat jari lainya menjadi satu.
c.    Hand pad, yaitu alat pelindung tangan yang hanya melindungi telapak tangan.
d. Sleeve, yaitu alat pelindung dari pergelangan tangan sampai lengan. Biasanya digabung dengan arung tangan. 
Alat pelindung tangan harus sesuai antara potensi bahaya dengan bahan sarung tangan yang dikenakan pekerja. Cara pemakaian alat pelindung tangan :
a.    Pilih jenis alat pelindung tangan yang sesuai dengan potensi bahaya
b.    Pilih ukuran sesuai dengan ukuran tangan pemakai.
c.    Masukkan tangan yang bagian pergelangan tangannya bermanset atau berkerut, ujung ujung lengen baju pekerja masuk ke dalam manset atau kerutan sarung tangan, kemudian manset dikancingkan atau kerutan dirapikan.
d.   Sarung tangan tanpa manset atau tanpa kerutan, ujung lengan baju panjang pekerja harus bermanset, dan bagian lengan sarung tangan berda di dalam manset atau di dalam kerutan. Tidak disarankan memasukkan ujung lengan baju panjang kedalam sarung tangan. 
Cara pemeliharaan alat pelindung tangan adalah :
a.    Alat pelindung tangan yang telah selesai dipakai, harus dibersihkan, dicuci dengan air, bagian luar maupun dalam kemudian dikeringkan.
b.    Simpan di dalam kantong yang bersih dan letakkan di dalam loker atau rak lemari. 



 7.      Alat Pelindung Kaki (Feet Protection)
Luka pada kaki pada umumnya banyak terjadi dalam industri. Menjatuhkan benda berat dapat melukai kaki, terutama jari-jari kaki, di tempat kerja manapun, terutama di kalangan pekerja di industri berat seperti pertambangan, teknik logam, pembuatan dan bangunan dan pekerjaan konstruksi. Burns dari tungkai bawah dari logam cair, percikan atau bahan kimia korosif sering terjadi di pengecoran, besi dan pabrik baja-, pabrik kimia dan sebagainya. Dermatitis atau eksim bisa disebabkan oleh berbagai agen lain asam, basa dan banyak. Kaki mungkin juga menderita cedera fisik yang disebabkan oleh mencolok itu terhadap objek atau dengan menginjak tonjolan tajam seperti dapat terjadi dalam industri konstruksi. 
     Penggunaan dan Pemeliharaan Semua alas kaki pelindung harus tetap bersih dan kering ketika tidak digunakan dan harus diganti sesegera diperlukan. Di tempat-tempat dimana sepatu karet yang sama digunakan oleh beberapa orang, pengaturan rutin untuk desinfeksi antara penggunaan masing-masing harus dilakukan untuk mencegah penyebaran infeksi kaki. 
Alat pelindung kaki berfungsi untuk melindungi kaki dari tertimpa atau berbenturan dengan benda-benda berat, tertusuk benda tajam, terkena cairan panas atau dingin, uap panas, terpajan suhu yang ekstrim, terkena bahan kimia berbahaya dan jasad renik, tergelincir.  Jenis Pelindung kaki berupa sepatu keselamatan pada pekerjaan peleburan, pengecoran logam, industri, kontruksi bangunan, pekerjaan yang berpotensi bahaya peledakan, bahaya listrik, tempat kerja yang basah atau licin, bahan kimia dan jasad renik, dan/atau bahaya binatang dan lain-lain.


 8.      Baju Pelindung (Body protection)
Pakaian pelindung berfungsi untuk melindungi sebagain atau seluruh tubuh dari kotoran, debu, bahaya percikan bahan kimia, radiasi, panas, bunga api maupun api.  Jenis pakaian pelindung ini antara lain :
a.  Apron, yang menutupi hanya sebagian tubuh pemakainya, mulai dari dada sampai lutut.
b.    Overalls, yang menutupi seluruh bagian tubuh.
Macam-macam pakaian pelindung adalah:
a.    Pakaian pelindung dari kulit, untuk tenaga kerja yang mengerjakan pengelasan.
b.    Pakaian pelindung untuk pemadam kebakaran.
c.    Pakaian pelindung untuk pekerja yang terpajan radiasi tidak mengion.
d.    Pakaian pelindung untuk pekerja yang terpajan radiasi mengion.
e.    Pakaian pelindung terbuat dari plastik, untuk tenaga kerja yang bekerja kontak dengan bahan kimia. 
Cara Pemakaian baju pelindung ini adalah :
a.    Pilih jenis pakaian pelindung yang sesuai dengan potensi bahaya yang dihadapi.
b.    Pilih ukurannya yang sesuai dengan ukuran tubuh pemakainya.
c.  Cek keadaan fisiknya, apakah dalam keadaan rusak, dan lengkap komponen komponennya.
d.    Kenakan pakaian pelindung dan kacingkan dengan seksama.
e.   Gerak-gerakkan anggota badan (kaki, tangan), untuk memastikan apakah pakaian pelindung telah terpakai dengan nyaman. 
Cara pemeliharaannya antara lain :
a.    Pakaian pelindung yang disposable (sekali pakai dibuang), setelah habis pakai
b.    dimasukkan ke dalam kantong kertas yang semula untuk membungkus pakaian
c.    pelindung baru, kemudian dibuang di tempat yang telah disediakan.
d.  Pakaian pelindung yang tidak disposable, sehabis dikenakan dicuci, setelah dikeringkan diseterika, dilipat dan disimpan ditempat yang bersih. 

9.      Alat Pengaman di Ketinggian (Harness)
Alat pelindung jatuh perorangan berfungsi membatasi gerak pekerja agar tidak masuk ke tempat yang mempunyai potensi jatuh atau menjaga pekerja berada pada posisi kerja yang diinginkan dalam keadaan miring maupun tergantung dan menahan serta membatasi pekerja jatuh sehingga tidak membentur lantai dasar.  
Jenis alat pelindung jatuh perorangan terdiri dari sabuk pengaman tubuh (harness), karabiner, tali koneksi (lanyard), tali pengaman (safety rope), alat penjepit tali (rope clamp), alat penurun (decender), alat penahan jatuh bergerak (mobile fall arrester), dan lain-lain.

 Demikianlah Sekedar ilmu tentang Alat pelindung diri / APD (Personal Protective Equipment / PPE) yang dapat saya bagi semoga bermanfaat..

4.      Alat Pelindung Telinga (Ear Protection) 
a.    Fungsi Alat Pelindung Telinga 
Fungsi alat pelindung telinga adalah untuk melindungi alat pendengaran (telinga) akibat kebisingan, dan melindungi telinga dari percikan api atau logam-logam yang panas.  Secara umum pelindungi telinga 2 (dua) jenis, yaitu ear plug dan ear muff.
Sumbat telinga atau ear plug, yaitu alat pelindung telinga yang cara penggunaannya dimasukkan pada liang telinga. Spesifikasi sumbatan telinga (ear plug) yang baik adalah:
1)    Bisa menahan atau mengabsorbsi bunyi atau suara dengan frekuensi tertentu saja, sedangkan bunyi atau suara dengan frekwensi untuk pembicaraan (komunikasi) tetap tidak terganggu.
2)  Biasanya terbuat dari karet, platik ,lilin atau kapas. Harus bisa mereduksi suara frekwensi tinggi (4000 dba) yang masuk lubang telinga, minimal sebesar x-85 dba, dimana x adalah intensitas suara atau kebisingan di tempat kerja yang diterima oleh tanaga kerja. 
Tutup telinga atau ear muff, yaitu alat pelindung telinga yang penggunaanya ditutupkan pada seluruh daun telinga. Spesifikasi penutup telinga (ear muff) yang baik adalah:
1)    terdiri dari sepasang (2 buah, kiri dan kanan) cawan atau cup, dan sebuah sabuk kepala (head band)
2)  Cawan atau cup berisi cairan atau busa (foam) yang berfungsi untuk menyerap suara yang frekwensinya tinggi
3)    Pada umumnya tutup telinga bisa meriduksi suara frekwensi 2800-4000 hz sebesar 35-45 dba
4)    Tutup teling harus mereduksi suara yang masuk ke lubang telinga minimal sebesar x- 85 dba, dimana x adalah intensitas suara atau kebisingan di tempat kerja yang diterima oleh tenaga kerja. 
b.    Cara Pemakaian.
Cara pemakaian sumbat telinga (ear plug yang benar adalah :
1)    Pilih ear plug yang terbuat dari bahan yang bisa menyesuaikan dengan bentuk telinga. Biasanya terbuat dari karet atau plastik lunak.
2)  Pilih bentuk dan ukuran yang sesuai dengan bentuk dan ukuran dari seluruh telinga si pemakai.
3)    Cek sumbat telinga, apakah secara fisik dalam keadaan baik (tidak rusak) dan bersih.
4)    Tarik daun telinga ke belakang, kemudian masukkan sumbat telinga ke dalam lubang telinga hingga benar-benar menutup semua lubang telinga.
5)   Gerak-gerakkan kepala ke atas, ke bawah, ke samping, ke kiri dan ke samping kanan, buka dan tutup mulut, untuk memastikan bahwa sumbat telinga terpakai secara sempurna.
Cara pemakaian penutup teling (ear muff) yang benar adalah :
1)  Pilih penutup telinga yang ukurannya sesuai dengan diameter/lebar daun telinga.
2)    Pastikan ahwa posisi cawan atau mangkuk penutup benar benar melingkupi daun telinga, baik kiri maupun kanan. Bola belum pas (masih ada bagian yang terbuka), sesuaikan dengan pengatur panjang dan pendeknya pengikat kepala (head band)
3)    Gerak-gerakkan kepala, ke atas, ke bawah, ke samping kiri dan ke samping kanan, buka dan tutup mulut untuk memastikan bahwa sumbat telinga terpakai secara sempurna. 
c.    Pemeliharaan. 
Adapun pemeliharaan alat pelindung telinga adalah sebagai berikut :
1)   Sumbat telinga yang telah di selesai digunakan dibersihkan dengan   kain lap yang bersih, basah dan hangat.
2)    Kemudian keringkan dengan kain lap yang bersih dan kering.
3)    Setelah bersih dan kering simpan alam kotaknya.
4)    Simpan kotak tersebut di atas di almari atau tempat penyimpanan yang lain.
5)   Penutup telinga yang telah selesai digunakan dibersihkan dengan cara diseka dengan kain lap yang bersih.
6)    Setelah bersih simpan kembali di dalam kotaknya.
Simpan kotak di almari atau tempat penyimpanan yang lain.


5.      Alat Pelindung Pernafasan
Alat pelindung pernafasan berfungsi memeberikan perlindungan organ pernafasan akibat pencemaran udara oleh faktor kimia seperti debu, uap, gas, fume, asap, mist, kabut, kekurangan oksigen, dan sebagainya. Berdasarkan fungsinya, dibedakan menjadi : Respirator yang berfungsi memurnikan udara (air purifying respirator) dan Respirator yang berfungsi memasok oksigen atau udara (air supplying respirator). 
Adapun spesifikasi alat pelindung pernafasan antara lain:
a.    Respirator Yang Memurnikan Udara.
Respirator jenis ini dipakai bila pekerja terpajan bahan pencemar di udara (debu, gas, uap, fume, mist, asap, fog) yang kadar toksisitasnya rendah. Prinsip kerja respirator ini adalah membersihkan udara terkontaminasi dengan cara filtrasi, adsorbsi, atau absorbsi. Menurut cara kerjanya dibedakan menjadi : Respirator yang mengandung bahan kimia (cemical respirators) dan Respirator dengan katrid (cartridge) bahan kimia.
Prinsip cara kerjanya adalah mengadsorpsi bahan pencemar di udara  pernafasan. Bahan kimia yang digunakan untuk mengadsorbsi biasanya karbon aktif atau silika gel. Biasanya penutup sebagian muka dengan satu atau dua katrid yang mengandung bahan kimia tertentu. Tidak bisa digunakan untuk keadaaan darurat. Hanya mampu memurnikan satu macam atau satu golongan bahan kimia (gas, uap) saja.
b.    Respirator dengan kanister yang berisi bahan kimia.
Prinsip cara kerjanya adalah mengadsorbsi bahan pencemar di udara pernafasan. Bahan kimia yang digunakan untuk mengadsorbsi adalah yang sesuai dengan bahan-bahan kima tertentu saja. Misal kanister untuk uap asam klorida (HCl dan asam sulfat (H2SO4) harus menggunakan kanister yang berisi soda. Bahan kimia kanister mempuyai batas waktu kedaluwarsa. Batas waktu kedaluwarsa ini tergantung pada isi kanister, konsentrasi bahan pencemar, dan akifitas pemakainya. Bisa menutup sebagian muka atau seluruh muka Tidak bisa digunakan dalam keadaaan udara di lingkungan kerja menggandung bahan kimia gas atau uap toksik dengan kadar yang cukup tinggi. Satu tipe kanister hanya bisa digunakan untuk memurniakan udara terkontaminasi satu macam atau satu golongan bahan kimia (gas, uap) saja. 
c.    Respirator mekanik (Mechanical Respirator). 
Digunakan untuk melindungi si pemakai akibat pemajanan partikel-partikel di lingkungan kerja seperti debu, asap, fume, mist dan fog. Prinsip kerja respirator ini adalah memurnikan udara terkontaminasi melalui proses filtrasi memakai bermacam tipe filter. Efisiensi filter tergantung kepada ukuran partikel dan diameter pori-pori filter. 
 d.    Respirator kombinasi filter dan bahan kimia.
Respirator jenis ini dilengkapi dengan filter untuk menyaring udara terkontaminasi partikel (debu) dan aktrid (catridge) atau kanister yan mengandung bahan kimia. Respirator jenis ini biasanya digunakan oleh pekerja pada waktu melakukan pengecatan dengan cara semprot (spray painting).
e.    Respirator dengan pemasok udara atau oksigen.
Alat pelindung pernafasan ini tidak dilengkapi dengan filter, ataupun katrid dan kanister yang mengandung bahan kimia. Pasokan udara bersih atau oksigen, melindungi pekerja dari pemajanan bahan bahan kimia yang sangat toksit. Konsentarinya tinggi, mampu melindungi pekerja dari kekurangan oksigen. Pasokan udara ataupun oksigen dapat melalui silinder, tangki, atau kompresor yang dilengkapi dengan regulator (pengukur tekanan). Respirator dengan pasokan udara atau oksigen dibedakan menjadi : Airline respirator, Air hose mask respirator, Self-contained brathing apparatus. 
Browser Anda mungkin tidak bisa menampilkan gambar ini. Cara pemakaian alat pelindung pernafasan yang benar adalah:
a.    Pilih ukuran respirator yang sesuai dengan ukuran antropometri tubuh pemakai. Ukuran antropometri tubuh yang berkaitan adalah : panjang muka, panjang dagu, lebar muka, lebar mulut, panjang tulang hidung, tonjolan hidung.
b.    Periksa lebih dahulu dengan teliti, apakah respirator dalam keadaan baik, tidak rusak, dan komponen-komponennya juga dalam keadaan masih baik.
c.   Jika terdapat komponen yang sudah tidak berfungsi maka perlu diganti lebih dahulu dengan yang baru dan baik.
d.  Pilih jenis filter atau catrid atau kanister dengan seksama, agar tidak terjadi kebocoran.
e.    Singkirkan rambut yang menutupi bagian muka.
f.     Potong cambang dan jenggot sependek mungkin.
g.    Pasang atau kenakan gigi palsu, bila pekerja menggunakan gigi palsu. Pakailah respirator dengan cara sesuai dengan petunjuk operasional (instruction manual) yang harus ada pada setiap respirator.
h.    Gerak gerakkan kepala, untuk memastikan bahwa tidak akan terjadi kebocoran apabila pekerja bekerja sambil bergerak-gerak.
Agar respirator dapat berfungsi denngan baik dan benar serta dapat digunakan dalam waktu yang relatif lama, maka respirator perlu pemeliharaan atau perawatan secara teratur, sebagai berikut:
a.  Setiap kali setelah dipakai, respirator harus di bersihkan (dicuci) kemudian dikeringkan.
b.  Apabila suatu respirator terpaksa digunakan oleh orang lain, maka harus dicuci hamakan terlebih dahulu.
c.    Beri tanda setiap respirator dengan nama pemakainya.
d.  Setelah respirator bersih dan kering, simpan dalam loker yang bersih, kering dan tertutup.
e.   Tangki-tangki atau silinder-silender udara atau oksigen harus dicek secara berkala, untuk mengetahui bahwa persediaan udara atau oksigen masih mencukupi.
f.     Klep-klep, regulator dan komponen-komponen lainnya perlu juga dicek secara
     berkala. Jika tidak berfungsi harus segera diganti dengan yang baru. 

Penasaran dengan alat pelindung tangan dan kaki? just click


1.    Alat Pelindung Kepala (Headwear)     
Tujuan utama dari helm pengaman adalah untuk melindungi kepala pemakainya terhadap bahaya, guncangan mekanis. Ini mungkin di samping memberikan perlindungan terhadap lain misalnya, mekanik, termal dan listrik.  Sebuah helm pengaman harus memenuhi persyaratan berikut untuk mengurangi efek berbahaya dari guncangan kepala: 
    1. Helm harus dapat membatasi tekanan pada tengkorak dengan menyebarkan beban atas permukaan terbesar mungkin. Hal ini dicapai dengan menyediakan memanfaatkan cukup besar yang erat sesuai bentuk tengkorak berbagai, bersama dengan cangkang keras cukup kuat untuk mencegah kepala dari benda yang menimpa datang ke dalyang dapatam kontak langsung dengan obyek sengaja jatuh dan untuk memberikan perlindungan jika kepala pemakainya harus memukul permukaan yang keras. 
    2. Helm harus menangkis benda jatuh dengan memiliki bentuk sesuai halus dan bulat.Sebuah helm dengan punggung menonjol cenderung untuk menangkap benda jatuh daripada membelokkan mereka dan dengan demikian mempertahankan energi kinetik sedikit lebih dari helm yang mulus sempurna. 
    3. Alat pelindung diri bukan hanya untuk melindungi produk. Seperti pelindungan dari rambuat yang rotok, sehingga pekerja menggunakan penutup kepala. 
Alat pelindung kepala adalah alat pelindung yang berfungsi untuk melindungi kepala dari benturan, terantuk, kejatuhan atau terpukul benda tajam atau benda keras yang melayang atau meluncur di udara, terpapar oleh radiasi panas, api, percikan bahan-bahan kimia, jasad renik (mikro organisme) dan suhu yang ekstrim.
Jenis alat pelindung kepala terdiri dari helm pengaman (safety helmet), topi atau tudung kepala, penutup atau pengaman rambut, dan lain-lain.

2.    Alat Pelindung Mata (Eyes Protection)
Fungsi kaca mata pengaman adalah untuk melindungi mata dari: percikan bahan bahan korosif, kemasukan debu atau partikel-partikel yang melayang di udara, lemparan benda-benda kecil, panas dan pancaran cahaya, pancaran gas atau uap kimia yang dapat menyebabkan iritasi mata, radiasi gelombang elekromaknetik yang mengion maupun yang tidak mengion, benturan atau pukulan benda keras atau benda tajam. 
Alat pelindung mata mempunyai ketentuan sebagai berikut:
a.    Tahan terhadap api.
b.    Tahan terhadap lemparan atau percikan benda kecil.
c.    Lensa tidak boleh mempunyai efek destorsi.
d.    Mampu menahan radiasi gelombang elektromagnetik pada panjang gelombang tertentu. 
Cara pemakaian kaca pengaman adalah:
a.    Pilihan kaca mata yang sesuai, small, medium, atau large.
b.    Buka tangkai kaca mata lekatkan bagian tengah kacamata pada punggung hidung.
c.    Tempelkan lensa kaca mata.
d.    Kaitkan tangkai kaca mata pada daun telinga.
e.    Usahakan agar mata dan sekitar betul-betul tertutup oleh kacamata. 

3.    Alat Pelindung Muka (Face Protection)
Cara Pakai penutup muka yang benar adalah yang dapat dikenakan tanpa dipegang dengan tangan pekerja. Biasanya penutup muka ini dirancang menjadi satu dengan topi pengaman atau penutup rambut.  Cara pemakaian penutup muka yang aman adalah :
a.  Pilih ukuran penutup muka, sesuai dengan besarnya lingkar kepala (kecil/small, sedang/medium,atau besar/large).
b. Periksa bagian luar dan dalam penutup muka, apakah sesuai dengan spesifikasinya, apakah tudung dalam keadaaan baik, tidak rusak dan bersih.
c.    Kendorkan klep pengatur untuk mempererat kedudukan topi pengaman tudung atau penutup rambut.
d.  Pakai topi pengaman (tudung atau penutup rambut), eratkan di kepala sehingga terasa pas dengan cara mengatur klep pengatur.
e.    Atur posisi penutup muka sehingga menutupi seluruh permukaan wajah.
f.     Kencangkan kembali klep pengatup
Bagaimana dengan alat pelindung telinga dan pernapasan ? mau tau klik dibawah ini